Daerah  

Peringatan Maulid Nabi dan Istighosah Warnai Rutinan Jum’at Pahing Muslimat-Fatayat NU Tumbrasanom

imamjoss22
Img 20250912 wa0147 copy 1298x730

BOJONEGORO – Suasana religius menyelimuti Masjid Jami’ Syamsul Ibad, Desa Tumbrasanom, Kecamatan Kedungadem, pada Kamis malam (11/9/2025). Ratusan jamaah Muslimat dan Fatayat Nahdlatul Ulama (NU) setempat menggelar peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW yang dirangkaikan dengan rutinan Jum’at Pahing dan istighosah.

Acara tersebut turut dihadiri oleh Kepala Desa Tumbrasanom, Hj. Cicik Mursidah, penyuluh KUA Kecamatan Kedungadem, Ketua Takmir Masjid, ulama, perangkat desa, tokoh masyarakat, serta jamaah Muslimat dan Fatayat.

Kegiatan diawali dengan lantunan shalawat dari grup rebana, kemudian dilanjutkan dengan pembacaan ayat suci Al-Qur’an, istighosah bersama, serta sambutan dari para tokoh. Ketua Panitia, Nyai Hj. Sholehah, menyampaikan rasa syukur atas terselenggaranya kegiatan rutin ini.

“Alhamdulillah, malam ini kita kembali melaksanakan rutinan selapanan Jum’at Pahing sekaligus memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW. Terima kasih kepada semua pihak yang mendukung sehingga acara berjalan lancar,” ujarnya.

Dalam ceramahnya, Hj. Cicik Mursidah menekankan pentingnya bersyukur atas “Al-Kautsar”, yakni kenikmatan yang tidak terbilang jumlahnya. Menurutnya, nikmat Allah mencakup yang tampak secara lahiriah seperti kesehatan, harta, dan makanan, maupun yang bersifat batiniah seperti iman, rasa aman, dan ketenteraman hati. “Intinya, manusia harus pandai bersyukur agar nikmat itu tetap lestari,” pesannya.

Sementara itu, Kepala Desa Tumbrasanom, Juminto, S.M., juga mengapresiasi kerja panitia dan partisipasi masyarakat. Ia menilai kegiatan keagamaan seperti ini menjadi sarana penting untuk mempererat kebersamaan sekaligus meneladani akhlak Rasulullah.

“Peringatan Maulid Nabi adalah momentum untuk menjadikan beliau sebagai suri teladan. Mari kita berusaha menapaki jejak-jejak kebaikan yang diajarkan Rasulullah,” tutur Juminto.

Lebih lanjut, Juminto mengingatkan masyarakat agar bijak dalam menyikapi arus informasi di media sosial. Ia menekankan pentingnya tabayyun dan musyawarah dalam menghadapi isu-isu yang beredar.

“Di era digital ini, hoaks mudah menyebar. Kalau ada berita yang belum jelas, sebaiknya dikonfirmasi terlebih dahulu atau dikomunikasikan dengan pihak yang lebih memahami,” tambahnya.

Peringatan Maulid Nabi yang dibalut dengan istighosah ini tidak hanya menjadi ajang ritual keagamaan, tetapi juga wahana memperkuat ukhuwah islamiyah dan menjaga tradisi lokal. Dengan semangat kebersamaan, warga berharap kegiatan ini terus berlanjut dan membawa keberkahan bagi Desa Tumbrasanom.(Hadi)