Daerah  

Pemkab Bojonegoro Dorong Program Satu Desa Satu Bank Sampah

imamjoss22
Img 20250925 205127 copy 984x656

BOJONEGORO – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bojonegoro melalui Dinas Lingkungan Hidup (DLH) menggelar pengarahan terkait pengelolaan sampah berbasis komunitas melalui Program Satu Desa Satu Bank Sampah (SDSB). Acara ini berlangsung di Pendopo Malowopati, Kamis (25/9/2025), dengan dihadiri Wakil Bupati Bojonegoro Nurul Azizah, Ketua TP PKK Kabupaten Bojonegoro Cantika Wahono, Kepala DLH Bojonegoro Luluk Alifah, serta 430 sekretaris desa se-Kabupaten Bojonegoro.

Dalam paparannya, Kepala DLH Bojonegoro Luluk Alifah mengungkapkan bahwa timbulan sampah di Bojonegoro mencapai sekitar 360 ton per hari. Namun, kapasitas pengangkutan baru sekitar 65 ton per hari, sehingga lebih dari 80 persen sampah harus dikelola langsung dari sumbernya.

“Bank sampah menjadi solusi agar sampah bernilai ekonomis dapat didaur ulang sekaligus menciptakan ekonomi sirkuler. Saat ini sudah ada 176 bank sampah di Bojonegoro, namun baru 65 yang aktif. Maka perlu penguatan kelembagaan dan peran komunitas agar program ini berjalan optimal,” jelas Luluk.

Wakil Bupati Bojonegoro Nurul Azizah dalam sambutannya menekankan pentingnya mengubah pola pikir masyarakat tentang sampah. Menurutnya, sampah bukan sekadar masalah, tetapi juga bisa menjadi berkah jika dikelola dengan baik.

“Sampah sering dianggap tidak berharga, padahal bisa menghasilkan rupiah. Pengelolaan sampah yang baik bahkan telah membawa Bojonegoro masuk 30 besar Lomba Inovasi Sinovic. Kini pengelolaan sampah menjadi kewenangan desa, sehingga peran sekretaris desa sangat penting dalam mendorong masyarakat terbiasa memilah sampah sejak dari rumah,” tegasnya.

Sementara itu, Ketua TP PKK Kabupaten Bojonegoro Cantika Wahono menambahkan bahwa pengelolaan sampah berbasis komunitas membuktikan masyarakat bukan hanya penyumbang sampah, tetapi juga bagian dari solusi.

“PKK memiliki peran strategis melalui gerakan keluarga, mulai dari rumah tangga. Dengan membiasakan memilah sampah keluarga, PKK hadir sebagai penggerak perubahan perilaku, sosialisasi, hingga pengembangan ekonomi kreatif yang mendukung bank sampah,” ungkapnya.

Pada kesempatan ini, para sekretaris desa menyatakan komitmen untuk mendukung dan mengaktifkan kembali Program SDSB di masing-masing wilayah. Dengan langkah bersama tersebut, Pemkab Bojonegoro optimistis mampu mewujudkan pengelolaan sampah berkelanjutan sekaligus memberikan manfaat ekonomi bagi masyarakat, sejalan dengan visi Bojonegoro Bahagia, Makmur, dan Membanggakan.(Guf)