Keracunan Makanan di SDN Tumbrasanom, Kepala Sekolah: Kami Akan Gelar Rapat dengan Wali Murid

imamjoss22
Img 20251004 wa0037

BOJONEGORO – Dugaan kasus keracunan makanan dari Program Makan Bergizi Gratis (MBG) kembali mencuat di Kecamatan Kedungadem, Kabupaten Bojonegoro. Setelah sebelumnya puluhan siswa SMAN 1 Kedungadem mengalami diare massal, kali ini insiden serupa menimpa siswa SDN Tumbrasanom pada Kamis (2/10/2025).

Kepala SDN Tumbrasanom, Sukrisno, mengungkapkan kronologi kejadian. Menurutnya, paket makanan MBG tiba di sekolah sekitar pukul 07.00 WIB dan langsung dibagikan kepada seluruh siswa pada jam istirahat pertama sekitar pukul 09.00 WIB.

“Sebanyak 69 porsi makanan dibagikan ke anak-anak dan semuanya habis dimakan, tidak ada sisa,” jelasnya.

Awalnya kegiatan belajar mengajar berjalan normal. Namun, sekitar pukul 10.00 WIB, seorang siswa kelas VI bernama Rafandra tiba-tiba muntah hebat disertai keluhan pusing. Guru yang panik segera memberi pertolongan pertama dan memanggil bidan desa.

Tak lama berselang, dua siswa kelas IV, yakni Genta dan Kelvin, juga mengalami muntah berulang hingga kondisi tubuh mereka lemas. Guru bahkan harus menyiapkan kantong plastik karena muntah tidak berhenti. Situasi makin genting saat dua siswa lainnya menyusul dengan gejala yang sama.

“Total ada lima siswa yang kami bawa ke Puskesmas Kedungadem dengan ambulans,” ujar Sukrisno.

Dari hasil observasi, satu siswa disebut dalam kondisi cukup berat sehingga mendapat penanganan lebih intensif, sementara empat lainnya dipulangkan setelah menjalani pemeriksaan.

“Alhamdulillah sekitar pukul 11.30 kondisi seluruh anak sudah membaik, tidak ada yang sampai dirawat inap,” tambahnya.

Meski para siswa sudah pulih, pihak sekolah khawatir insiden ini menimbulkan trauma. Sukrisno menilai evaluasi terhadap pelaksanaan program MBG harus segera dilakukan, bukan dihentikan total.

“Kalau kuotanya dikurangi, dapur tidak perlu memasak terlalu malam sehingga makanan lebih segar saat sampai di sekolah,” sarannya.

Pihak sekolah juga berencana menggelar rapat bersama paguyuban wali murid untuk membahas kelanjutan program MBG di SDN Tumbrasanom.

“Besok kami akan briefing dengan anak-anak dan wali murid, apakah mereka masih bersedia ikut program MBG atau tidak,” tegasnya.

Kasus di SDN Tumbrasanom ini menambah panjang daftar dugaan keracunan massal akibat konsumsi MBG di Bojonegoro. Pada hari yang sama, puluhan siswa SMAN 1 Kedungadem juga harus mendapatkan perawatan medis setelah mengalami gejala serupa usai menyantap makanan MBG.(HF)