Fenomena Gerhana Bulan: Bulan Darah yang Bisa Disaksikan dengan Mata Telanjang

imamjoss22
Img 20250907 205738 copy 1076x808

Warta Malowopati.com Gerhana Bulan merupakan salah satu fenomena langit yang selalu menarik perhatian masyarakat. Peristiwa ini terjadi ketika posisi Matahari, Bumi, dan Bulan berada pada satu garis lurus atau hampir sejajar. Dalam kondisi tersebut, Bulan yang sedang berada pada fase purnama masuk ke dalam bayangan Bumi sehingga sebagian atau seluruh permukaannya tampak gelap.

Jenis dan lamanya gerhana Bulan dipengaruhi oleh jarak Bulan terhadap simpul orbitnya. Dalam kasus gerhana total, cahaya Bulan akan tampak berwarna merah tembaga. Fenomena ini dikenal luas dengan istilah “bulan darah”. Warna kemerahan tersebut muncul akibat pembiasan cahaya Matahari oleh atmosfer Bumi, mirip dengan penyebab warna jingga atau merah yang terlihat saat matahari terbit dan terbenam.

Berbeda dengan gerhana Matahari yang hanya bisa diamati dari wilayah terbatas, gerhana Bulan justru bisa dinikmati dari seluruh permukaan Bumi yang sedang berada di sisi malam. Menariknya, durasi gerhana Bulan bisa berlangsung lebih lama, bahkan mendekati dua jam. Sebagai perbandingan, gerhana Matahari total biasanya hanya bertahan beberapa menit di area tertentu.

Selain itu, gerhana Bulan tergolong aman untuk dilihat secara langsung. Tidak diperlukan kacamata khusus atau alat pelindung mata, sebab cahaya Bulan pada saat gerhana jauh lebih redup dibandingkan dengan Bulan purnama biasa.

Fenomena alam ini kerap menjadi momen yang ditunggu oleh para pecinta astronomi maupun masyarakat umum. Selain memberikan pengalaman visual yang unik, gerhana Bulan juga menjadi pengingat betapa menakjubkannya keteraturan alam semesta.(Red)