Daerah  

Bupati Bojonegoro Buka Pelatihan LEANS: Dorong ASN Bangun Mindset Kemandirian dan Kolaborasi untuk Pengentasan Kemiskinan

imamjoss22
Img 20251014 130628 copy 984x656

BOJONEGORO – Bupati Bojonegoro, Setyo Wahono, secara resmi membuka kegiatan Leadership Education and Action Foundation for Sustainability (LEANS) yang diselenggarakan oleh Badan Kepegawaian, Pendidikan, dan Pelatihan (BKPP) Kabupaten Bojonegoro. Kegiatan ini menghadirkan narasumber dari United in Diversity (UID) dan berlangsung di Hotel Dewarna Bojonegoro, Selasa (14/10/2025).

Pelatihan LEANS diikuti oleh 50 Aparatur Sipil Negara (ASN) dari berbagai Organisasi Perangkat Daerah (OPD) yang menangani program pengentasan kemiskinan, serta 9 peserta dari unsur kecamatan dan perwakilan desa. Peserta dari unsur kewilayahan meliputi Camat Kedungadem beserta Kepala Desa Tondomulo, PKK dan Posyandu; Camat Sumberrejo; Camat Ngasem beserta Kepala Desa Kolong, PKK dan Posyandu; Camat Tambakrejo; serta Camat Ngraho bersama Kepala Desa Nganti, PKK dan Posyandu.

Tiga desa yakni Desa Tondomulo (Kecamatan Kedungadem), Desa Kolong (Kecamatan Ngasem), dan Desa Nganti (Kecamatan Ngraho) ditetapkan sebagai desa pilot project dalam program pengentasan kemiskinan tahap awal di Kabupaten Bojonegoro.

Dalam arahannya, Bupati Setyo Wahono menekankan pentingnya membangun mindset kemandirian, profesionalisme, dan inovasi di kalangan ASN. Menurutnya, birokrasi harus bertransformasi dari pola kerja administratif menjadi pola pikir berbasis hasil (outcome).

“Target kita bukan hanya penyerapan anggaran, tetapi bagaimana program dan kegiatan yang dilakukan benar-benar memberi nilai dan dampak nyata bagi masyarakat,” ujar Bupati Setyo Wahono.

Ia juga menegaskan bahwa upaya penanggulangan kemiskinan harus dilakukan secara sinergis dan lintas sektor. Pemerintah, kata Bupati, tidak dapat berjalan sendiri tanpa kolaborasi dari berbagai pihak.

“Kemiskinan tidak bisa diatasi sendiri oleh pemerintah. Harus ada sinergi, keterbukaan, dan kolaborasi dari semua pihak—baik antar-OPD, pemerintah desa, dunia usaha, akademisi, maupun organisasi masyarakat—agar hasilnya lebih berkelanjutan,” tegasnya.

Sementara itu, Kepala BKPP Kabupaten Bojonegoro dalam laporannya menyampaikan bahwa pelatihan LEANS ini merupakan bagian dari penguatan kompetensi dan kepemimpinan ASN. Melalui program ini, peserta diharapkan mampu mengembangkan kemampuan berpikir strategis dan bekerja kolaboratif dalam penanganan kemiskinan.

“Kami berharap kegiatan ini menjadi langkah awal sinergi lintas sektor. Penanganan kemiskinan tidak cukup hanya dilakukan oleh unsur pemerintah, tetapi perlu dukungan dari dunia usaha, akademisi, NGO, hingga perusahaan melalui program CSR,” ujarnya.

Kegiatan ini juga menjadi bukti komitmen Pemerintah Kabupaten Bojonegoro dalam membangun kepemimpinan ASN yang kolaboratif, adaptif, dan berorientasi pada keberlanjutan, sebagai bagian dari upaya mewujudkan Bojonegoro yang sejahtera dan berdaya saing.

LEANS diharapkan dapat menjadi model pelatihan yang mampu mencetak ASN visioner, mampu beradaptasi terhadap tantangan pembangunan, serta berkomitmen mewujudkan kesejahteraan masyarakat melalui kerja nyata dan kolaboratif lintas sektor.(MZG)