Daerah  

Dekranasda Bojonegoro Gelar Raker dan Pembinaan IKM, Susun Roadmap Pengembangan 2025–2030

imamjoss22
Fb img 1760078856722 copy 1116x744

BOJONEGORO – Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Kabupaten Bojonegoro menggelar Rapat Kerja (Raker) dan Pembinaan bagi pelaku Industri Kecil Menengah (IKM), Kamis (9/10/2025), di Eastern Hotel Bojonegoro. Kegiatan ini dihadiri langsung oleh Ketua Dekranasda Bojonegoro, Cantika Wahono, bersama pelaku kerajinan dan IKM dari berbagai kecamatan.

Rapat kerja digelar secara maraton dengan menggandeng Dinas Perindustrian dan Tenaga Kerja (Disperinaker) sebagai fasilitator utama. Selain pembinaan bagi pelaku IKM, agenda ini juga diisi dengan penyusunan roadmap Dekranasda Bojonegoro untuk lima tahun ke depan (2025–2030) yang melibatkan pengurus Dekranasda serta Dinas Kebudayaan dan Pariwisata.

Kepala Disperinaker Bojonegoro, Amir Syahid, dalam laporannya menyampaikan bahwa kegiatan ini menjadi langkah penting dalam menyusun rencana kerja tahun 2026 sekaligus memperkuat peran Dekranasda sebagai motor penggerak ekonomi kreatif daerah.

“Melalui kegiatan ini, kami ingin membuka ruang dialog antara pelaku IKM, Dekranasda, dan pemerintah. Diharapkan muncul ide, gagasan, serta masukan yang mampu mengoptimalkan potensi ekonomi di setiap kecamatan. Kolaborasi ini juga menjadi upaya mendorong kemandirian ekonomi keluarga,” ujar Amir.

Ia menyebutkan, saat ini tercatat sebanyak 1.762 pelaku IKM di Kabupaten Bojonegoro, terdiri dari 1.431 IKM bidang makanan dan minuman serta 331 bidang kerajinan. Dari jumlah tersebut, 1.749 IKM telah memiliki Nomor Induk Perusahaan (NIP). Selain itu, kegiatan ini juga melibatkan 17 asosiasi dan paguyuban IKM dari berbagai sektor.

Dalam sambutannya, Ketua Dekranasda Bojonegoro, Cantika Wahono, menegaskan bahwa masa bakti kepengurusan Dekranasda akan berlangsung hingga tahun 2030. Ia berkomitmen memperkuat peran lembaga ini sebagai penggerak ekonomi kreatif daerah yang berdaya saing tinggi.

“Dekranasda bukan sekadar wadah para pengrajin, tetapi juga motor kebangkitan ekonomi kreatif Bojonegoro. Kami ingin hasil karya para pengrajin tidak hanya dikenal di pasar lokal, tetapi juga menembus pasar nasional hingga internasional,” ujar Cantika.

Ia turut mengapresiasi sejumlah capaian Dekranasda Bojonegoro yang telah menorehkan prestasi, antara lain penghargaan Best Display di Royal Plaza, Best Element di Jatif Fest, serta partisipasi aktif dalam pameran Inacraft dengan dua stan kurasi produk unggulan daerah.

Cantika juga menekankan pentingnya kolaborasi lintas sektor — mencakup pemerintah, dunia usaha, perbankan, akademisi, serta komunitas kreatif — dalam membangun ekosistem kerajinan yang berkelanjutan.

“Pelaku IKM perlu terus meningkatkan kualitas SDM, desain produk, inovasi, kemasan, hingga pemanfaatan teknologi digital agar mampu bersaing di era e-commerce,” tegasnya.

Sementara itu, Penjabat Sekretaris Daerah Kabupaten Bojonegoro yang turut hadir dalam kegiatan tersebut menegaskan bahwa IKM memiliki peran strategis dalam menopang pertumbuhan ekonomi daerah.

“Pengusaha harus jeli melihat peluang di tengah tantangan. Kunci kemajuan ada pada kolaborasi dan kepercayaan. Selain itu, legalitas usaha menjadi hal penting agar IKM dapat berkembang secara profesional dan berkelanjutan,” ujarnya.

Ia juga mendorong pelaku IKM untuk memanfaatkan teknologi digital dan memperluas jejaring bisnis, sehingga mampu naik kelas dari usaha kecil menuju menengah dan besar.

Raker dan pembinaan ini menjadi momentum penting bagi Dekranasda Bojonegoro dalam merumuskan strategi pengembangan IKM lima tahun ke depan, sekaligus memperkuat sinergi lintas sektor.

Melalui langkah konkret yang dihasilkan dari kegiatan ini, diharapkan Bojonegoro dapat semakin meningkatkan daya saing produk lokal, memperluas akses pasar, dan mendorong pengentasan kemiskinan melalui kemandirian ekonomi keluarga.(MZG)