Daerah  

Perjalanan Karier Rameli, Dari Honorer Hingga Jadi ASN di Usia Paruh Baya

imamjoss22
Img 20251001 193222 copy 1060x907

BOJONEGORO – Perjalanan hidup Rameli, pria asal Dusun Dadapan RT 07 RW 02 Desa Sumberagung, Kecamatan Ngraho, Kabupaten Bojonegoro, patut menjadi inspirasi bagi banyak orang. Dengan semangat pantang menyerah dan ketekunan, ia akhirnya berhasil mewujudkan mimpinya menjadi Aparatur Sipil Negara (ASN) di usia paruh baya, meski telah berkeluarga dengan dua anak.

Rameli memulai pengabdiannya di Dinas Pekerjaan Umum Sumber Daya Air (PU SDA) pada awal tahun 2021. Dengan dedikasi dan kerja keras yang konsisten, perjuangannya berbuah manis. Pada tahun 2025, ia resmi diangkat menjadi ASN Paruh Waktu. Kini, Rameli ditempatkan sebagai staf administrasi di Kantor UPT Wilayah Barat Padangan.

Momen bersejarah itu ia rasakan pada Selasa (30/9/2025), saat menerima Surat Keputusan (SK) pengangkatan ASN langsung dari Bupati Bojonegoro, Setyo Wahono, di Alun-Alun Kota Bojonegoro.

Meski usianya sudah menginjak 40 tahun, semangatnya tetap membara. Bagi Rameli, usia tidak pernah menjadi penghalang untuk terus berkarya.

“Saya sangat bersyukur akhirnya bisa diangkat menjadi ASN. Ini adalah doa panjang saya dan keluarga yang akhirnya dikabulkan Allah. Usia tidak boleh dijadikan alasan untuk berhenti berusaha. Justru di usia sekarang, saya ingin membuktikan bahwa masih bisa mengabdi dengan sepenuh hati,” ungkapnya dengan mata berkaca-kaca.

Rameli juga mengaku selalu teringat pesan Bupati Bojonegoro dalam momen pelantikan tersebut.

“Bupati berpesan agar semangat kerja tidak boleh luntur setelah menerima SK. Justru SK ini harus menjadi motivasi untuk bekerja lebih baik dan menunjukkan dedikasi yang lebih tinggi. Pesan itu benar-benar menancap di hati saya,” ujarnya.

Ia menambahkan, amanah yang baru diterimanya ini tidak boleh disia-siakan.

“Dulu saat masih honorer, saya berusaha menunjukkan loyalitas dengan kemampuan yang saya miliki. Sekarang ketika sudah diangkat ASN, semangat itu tidak boleh kendor. Saya harus buktikan bahwa saya memang pantas mengemban amanah ini. Saya ingin sisa waktu pengabdian saya benar-benar bermanfaat,” tegasnya penuh keyakinan.

Kisah Rameli menjadi bukti nyata bahwa kerja keras, kesabaran, dan tekad yang kuat mampu mengantarkan seseorang meraih impian, meskipun pencapaian itu tidak selalu datang di usia muda.

“Kalau boleh saya berpesan,” tutup Rameli, “jangan pernah menyerah pada keadaan. Selama kita punya niat baik, berdoa, dan terus berusaha, maka jalan itu akan terbuka. Saya adalah buktinya.”(Hadi)