Daerah  

Wakil Bupati Bojonegoro Lepas 25 Burung Hantu di Desa Nguken

imamjoss22
Img 20250731 wa0020 copy 800x534

BOJONEGORO – Dalam rangka meningkatkan produktivitas pertanian sekaligus mengatasi serangan hama tikus, Pemerintah Kabupaten Bojonegoro meluncurkan program pengendalian hama ramah lingkungan melalui pelepasan burung hantu (Tyto alba) di Desa Nguken, Kecamatan Padangan. Sebanyak 25 ekor burung hantu dilepas langsung oleh Wakil Bupati Bojonegoro, Nurul Azizah, pada Rabu sore (30/07/2025).

Kegiatan ini merupakan bagian dari program strategis untuk mengurangi kerugian petani akibat serangan hama tikus, yang dalam beberapa tahun terakhir telah menyebabkan penurunan hasil panen hingga 10-30 persen. Program ini juga sejalan dengan upaya pemerintah untuk menciptakan sistem pertanian berkelanjutan tanpa ketergantungan pada jebakan tikus listrik atau bahan kimia berbahaya.

Desa Nguken dipilih sebagai lokasi peluncuran program karena selama dua tahun terakhir menjadi salah satu wilayah yang paling terdampak oleh serangan hama tikus. Melalui program ini, pemerintah membangun rumah-rumah burung hantu di sekitar areal persawahan untuk menjadi habitat tetap bagi Tyto alba yang dilepas.

Sebelumnya, Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (PKP) Kabupaten Bojonegoro telah menerapkan program serupa di Desa Ngradin dan beberapa desa lainnya, yang terbukti efektif dalam menekan populasi tikus secara alami tanpa merusak lingkungan.

Plt. Kepala Dinas PKP Kabupaten Bojonegoro, Imam Fanani, menjelaskan bahwa langkah ini merupakan bagian dari strategi jangka panjang untuk mencapai target produksi padi tahun ini sebesar 800.000 ton. Ia juga menekankan pentingnya pengendalian hama yang aman, mengingat di beberapa daerah lain penggunaan jebakan tikus listrik telah memakan korban jiwa.

“Dengan pendekatan yang lebih aman dan alami ini, kami berharap hasil panen petani bisa meningkat secara signifikan, sekaligus menciptakan lingkungan pertanian yang lebih sehat dan berkelanjutan,” ungkapnya.

Wakil Bupati Bojonegoro, Nurul Azizah, dalam sambutannya menegaskan bahwa sektor pertanian akan menjadi salah satu dari tiga program prioritas Pemerintah Kabupaten Bojonegoro pada tahun 2026.

“Potensi pertanian kita sangat besar, dan kami berkomitmen menjadikan sektor ini sebagai pilar utama pembangunan daerah. Kami berharap program percontohan di Desa Nguken ini bisa menjadi awal dari pengembangan sistem pertanian ramah lingkungan di seluruh wilayah Bojonegoro,” ujarnya.

Acara pelepasan burung hantu ini turut dihadiri oleh Direktur Utama PT. ADS Bojonegoro sebagai mitra pendukung, Kepala Dinas PKP, Camat Padangan beserta jajaran Forkopimcam, dan para kepala desa se-Kecamatan Padangan.

Program ini menjadi bukti nyata kolaborasi antara pemerintah daerah, stakeholder, dan masyarakat dalam menciptakan sistem pertanian yang lebih tangguh dan berkelanjutan di Bojonegoro.(Pro/Guf)