Perjalanan Cokrojoyo Menjadi Sunan yang Setia

imamjoss22
Fb Img 1738970976301

Warta Malowopati – Makam Sunan Geseng terletak di Dusun Pakah, Desa Gesing, Kecamatan Semanding, Kabupaten Tuban. Cerita tentang Sunan Geseng membawa kita ke sosok Cokrojoyo, seorang murid setia dari Sunan Kalijaga. Nama Sunan Geseng, yang berarti hangus atau gosong, diberikan kepadanya karena kesetiaannya yang luar biasa.

Kisahnya dimulai pada suatu hari yang panas ketika Sunan Kalijaga melewati pohon siwalan kemudian berteduh dibawahnya.

Cokrojoyo, seorang lelaki tua dari Desa Gesing, tampak mengambil sari siwalan untuk membuat gula. Saat beristirahat, Sunan Kalijaga mendengar sebuah tembang yang dinyanyikan Cokrojoyo berjudul “Lilo, Lilo, Lilo”. Lagu itu mengisyaratkan kesabaran dan ketekunan, hal yang sangat dihargai oleh Sunan Kalijaga.

Mendengar nyanyian itu, Sunan Kalijaga ingin Cokrojoyo mengganti liriknya menjadi “Laa..illaaha..illallah”. Setelah berbincang-bincang lama, Cokrojoyo pun memutuskan untuk menjadi murid Sunan Kalijaga.

Setelah beberapa tahun terpisah, keduanya bertemu lagi. Kemudian Sunan Kalijaga menancapkan sebatang bambu dan meminta Cokrojoyo untuk menjaganya untuk menguji Kesetiaan dan ketekunan Cokrojoyo.

Selang Beberapa tahun Sunan kalijaga lupa telah meninggalkan Muridnya di suatu tempat, akhirnya Sunan kalijaga pun menemuinya.

Singkat cerita, melihat batang bambu tumbuh menjadi rimbun sehingga tidak nampak Cokrojoyo, akhirnya berujung pada ujian ketahanan. Sunan Kalijaga membakar bambu tersebut, dan terlihatlah tubuh Cokrojoyo menjadi hangus tetapi tidak terbakar.

Sejak saat itu, ia dikenal dengan nama Sunan Geseng. Cerita ini menjadi legenda yang menggambarkan pengabdian dan kesetiaan seorang murid kepada gurunya.(imm)