BOJONEGORO – Dalam rangka menguatkan pendidikan karakter sejak dini, mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Pintar Kelompok 9 Universitas Nahdlatul Ulama Sunan Giri (Unugiri) menggelar kegiatan nonton bareng bersama santri TPQ Baitul Muqoddas, Desa Sidorejo, Kecamatan Padangan, Kabupaten Bojonegoro, pada Sabtu (9/8/2025).
Kegiatan ini menayangkan dua film edukatif berjudul Bundaku serta Tolong dan Terima Kasih, yang terinspirasi dari serial animasi populer Nusa dan Rara. Melalui tayangan tersebut, para mahasiswa KKN berharap dapat menanamkan nilai-nilai positif seperti kasih sayang, sopan santun, kemandirian, dan penghormatan kepada orang tua.
Acara dibuka oleh Ketua Kelompok KKN, Alfin Huda, yang menyapa para santri dengan penuh semangat. Dalam sambutannya, ia mengajak anak-anak untuk selalu menyayangi orang tua, menghormati mereka, serta membiasakan diri menggunakan empat kata “ajaib” dalam kehidupan sehari-hari.
“Kita sebagai anak harus menyayangi kedua orang tua, terutama ibu. Selain itu, kita harus bertutur kata sopan. Ada empat kata ajaib yang perlu kita biasakan, yaitu ‘terima kasih’, ‘maaf’, ‘tolong’, dan ‘permisi’,” ujar Alfin.
Setelah film diputar, para santri berbagi kesan. Vina, salah satu santri, mengaku senang mengikuti kegiatan ini dan mendapatkan banyak pelajaran berharga.
“Filmnya menyenangkan dan membuat saya ingin terus menjadi anak yang baik, mandiri, menyayangi kedua orang tua, serta tidak bergantung pada orang lain,” ungkap Vina.
Sementara itu, Rita, salah satu mahasiswa KKN, menyampaikan bahwa film yang diputar memiliki pesan moral yang mendalam.
“Film Nusa dan Rara menceritakan tentang kasih sayang seorang ibu yang tak tergantikan. Sebagai anak, kita harus menghargai dan menyayangi kedua orang tua, terutama ibu,” jelas Rita.
Kegiatan nonton bareng ini tidak hanya menjadi sarana hiburan, tetapi juga wadah pembelajaran karakter bagi santri TPQ. Selain itu, acara ini mempererat hubungan antara mahasiswa KKN dengan warga setempat, khususnya para santri dan ustadzah TPQ Baitul Muqoddas.
Melalui kegiatan seperti ini, diharapkan para santri dapat tumbuh menjadi generasi yang berakhlak mulia, sopan dalam bertutur kata, mandiri, serta memiliki rasa hormat yang tinggi kepada orang tua.(imm)
