BOJONEGORO – Kecamatan Kedungadem, Bojonegoro, menjadi magnet bagi para pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) dari berbagai daerah. Letaknya yang strategis di ujung timur selatan Kabupaten Bojonegoro, perbatasan dengan Kabupaten Lamongan, membuat wilayah ini memiliki potensi ekonomi yang besar.
Kedungadem memiliki perputaran keuangan yang luar biasa, dengan banyaknya toko-toko besar, perusahaan, dan perbankan. Hal ini membuat banyak pendatang dari daerah lain, seperti Madura, Bandung, Lamongan, dan Jawa Tengah, datang untuk berjualan di Kedungadem.
Kecamatan Kedungadem memiliki 23 desa dengan hasil bumi yang cukup baik, seperti padi, tembakau, dan bawang merah. Hal ini membuat banyak orang ingin mencari rezeki dengan berjualan.
Udin, penjual terang bulan dari Dusun Mantup, Desa Drajat, Kecamatan Baureno, mengungkapkan bahwa hasil jualannya di Kedungadem lumayan dibandingkan dengan di tempat dulu. “Alhamdulillah hasil jualan saya lumayan di bandingkan di tempat dulu, padahal di sini juga termasuk baru dan banyak sekali yang jualan seperti saya,” katanya, Rabu (11/6/2025).
Erik, penjual roti bakar asal Bandung, juga mengungkapkan bahwa selama 12 tahun berjualan roti bakar di Kedungadem, ia dapat menghidupi keluarganya di kampung. “Alhamdulillah selama 12 tahun jualan roti bakar cukup buat menghidupi keluarga di kampung, meskipun saingannya banyak kami tetap kebagian rezeki selama di Kedungadem ini,” ungkapnya.
Dengan demikian, Kecamatan Kedungadem menjadi salah satu wilayah yang menjanjikan bagi para pelaku UMKM untuk mencari rezeki dan meningkatkan perekonomian mereka.(imm)